Sumber : KKN 46 UTM, 2017
Sumur Kolor Desa Rombasan (Sumber : KKN 46 UTm, 2017)
Kata masam sendiri konon katanya
diambil dari sejarah gadis-gadis desa Rombasan yang terkenal cantik-cantik
mempunyai hobi rujak buah-buahan rasa masam untuk tetap menjaga kemolekannya.
Menurut cerita buah-buahan rasa masam terbukti menjaga kelangsingan tubuh
sehingga pada saat itu banyak perjaka
desa tetangga yang berdatangan untuk mendapatkan cinta gadis-gadis Desa
Rombasan. Oleh karena itu sejarah makan rujak tersebut membudaya terhadap
gadis-gadis desa hingga saat ini.
Wilayah Desa Rombasan secara Topografi
wilayah desa Rombasan berada pada ketinggian 0 – 84 m dari permukaan air laut,
dimana kondisi daratan dengan kemiringan <3% sebanyak 2223 Ha dan berombak
dengan kemiringan 3.1 – 15% sebanyak 25 Ha.
Angka curah hujan rata-rata cukup
rendah, sebesar 1.112,4 mm pertahun sebagaimana daerah lain di Indonesia, Desa
Rombasan beriklim tropis dengan tingkat kelembaban udara lebih kurang 65% dan suhu udara rata-rata 24-32 °C, serta
curah hujan terendah terjadi pada bulan juni sampai dengan oktober. Iklim desa
Rombasan sama dengan iklim keseluruhan Kabupaten Sumenep, yakni iklim tropis
dengan 2 musim, yaitu musim hujan antara bulan Nopember – April dan musim
kemarau antara April – Nopember,
Secara administrasi Desa Rombasan
terletak sekitar 7 Km dari ibu kota Kecamatan Pragaan, kurang lebih 36 Km dari
Kabupaten Sumenep, dengan dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Disebelah
Utara berbatasan dengan Desa Kertagena Laok Kec. Kkadur Kab. Pamekasan,
disebelah Timur berbatasan dengan Desa Larangan Perreng dan Desa Sentol Laok,
disebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sendang, Sedangkan disebelah Barat
berbatasan dengan Desa Kaduara Timur.
No comments:
Post a Comment